Hari Jumat malam 21 Februari 2020, saya ikut penerbangan Citilink dari bandara Sukarno Hatta menuju ke Semarang. Saya bersyukur bisa menilik kembali kota Semarang yang sudah sekian lama tidak saya kunjungi. Saya hanya mempunyai waktu 3 hari untuk sekedar melihat-lihat kondisi kota Semarang karena hari Selasa pagi sudah pulang dari Semarang.
Pada kesempatan kali ini saya akan menulis pengalaman penerbangan, yang dimulai dari pemesanan tiket hingga keluar dari bandara tujuan yang semoga saja bermanfaat bagi para pembaca.
Okey dimulai saja.... jika kita mempunyai trip/perjalanan yang menggunakan jasa transportasi udara berupa pesawat terbang, terlebih dahulu kita memesan kursi penumpang yang bisa kita lakukan sendiri pemesanannya lewat media online atau kita bisa datang ke gerai penjualan tiket pesawat. Pemesanan kursi penumpang sebaiknya dilakukan sebelum hari H keberangkatan pesawat, karena beberapa hari keberangkatan pesawat biasanya kursi sudah habis dipesan orang.
e_tiket yang saya dapat ini, pemesanannya dilakukan melalui media online. Anda bisa memesan di alamat internet seperti yang diiklankan di televisi, facebook dan media informasi lainnya, atau spanduk-spanduk yang terpampang di jalanan. Jika saya memiliki media online atau gerai penjualan tiket, tentu saja anda akan saya sarankan membeli tiket di tempat saya dan alamatnya akan saya lampirkan di sini, tetapi saya tidak memilikinya.
Pemesanan e_tiket
gambar 1
Setelah kita mendapatkan e_tiket, sebaiknya kita baca terlebih dahulu data-data yang ada terutama di terminal mana dan juga kode pemesanan kursi penumpang yang nantinya akan kita gunakan dalam mencetak tiket. Mesin untuk mencetak tiket ada di terminal dan digunakan untuk umum, jadi kita harus bisa menggunakannya sendiri. Mesinnya berbentuk seperti ATM bank-bank yang sering kita lihat dan masing-masing Maskapai (perusahaan penerbangan) atau setiap nama pesawat berbeda untuk mesin cetak tiketnya.
Karena bandara Sukarno Hatta cukup besar, saya menggunakan bantuan GPS Maps untuk sedikit mengetahui gambaran bandara Sukarno Hatta sebelum berangkat ke bandara. Dari hasil GPS Maps ini kita bisa mengetahui tata letaknya dan keterangan yang ada di dalamnya. Bagi yang menggunakan Google Maps sedikit berhati-hati karena data-data dalam hasil pencitraannya bisa berbeda dengan kondisinya, hal ini karena Google Maps terbuka umum dalam memasukkan data alamat, saya pernah mencobanya, entah bagaimana dengan GPS Maps ini, mudah-mudahan tidak ada tangan-tangan jahil yang turut campur di dalamnya. Coba bayangkan jika anda sedang mencari warung makan, setelah didatangi sesuai petunjuk Google Maps ternyata sebuah hotel. Wahh... jadinya keluar duit lagi kan? Itu gambaran yang mudah saja.
Pencitraan GPS Maps dengan menggunakan Handphone, hasil screen shootnya seperti pada gambar 2 :
Bandara Sukarno Hatta
Hasil Pencitraan "GPS Maps"
gambar 2
Dengan mengetahui tata letak bandara Sukarno Hatta, maka kita tidak bingung jika telah sampai terminal. Jika tak tahu arah lebih baik bertanya kepada petugas bandara, tentunya petugas bandara dengan senang hati akan membantunya. Itu memang tugasnya.
Seperti yang saya alami, berangkat menuju terminal 2 domestik berawal dari stasiun Tanjung Priok dengan menggunakan jasa transport, jadi kita serahkan kepada pak supir untuk bisa sampai di terminal 2. Supirnya juga menggunakan GPS untuk mengetahui jalan mana yang kosong, padat, atau macet. Di sini perlu diperhitungkan waktunya, pokoknya kita harus sudah sampai di ruang tunggu pemberangkatan, 1 jam sebelum pesawat berangkat.
Sampainya di depan pintu masuk terminal 2 domestik, suasananya terasa nyaman, terlihat orang di sekitar cukup ramah. Berbeda saat di Juanda Surabaya dahulu, terlihat beberapa orang siap pasang nyali kepada saya, itu baru di pintu masuk. Yaah..... sudahlah..... mungkin ada masalah pribadi sehingga saya harus menghadapi orang-orang semacam itu, atau mungkin mereka seperti calo-calo yang ada di terminal bus, saya tak tahu itu. Notaris pun terlihat tak nyaman dibuatnya, kondisi seperti itu mungkin terlihat aneh tak seperti biasanya. Saya ikut terbang saat itu karena big boss property punya acara wedding anaknya yang diselenggarakan di bali.
Okey dilanjut..... setelah masuk terminal 2 domestik, kita menuju ke mesin pencetak tiket yang berderet, jangan lupa cari mesin cetak yang bertuliskan "nama pesawat" yang akan ditumpangi. Tiket saya dicetak di mesin pencetak dari Maskapai "Citilink" yang berwarna hijau. Caranya tinggal memasukkan kode booking e_tiketnya yang dibeli lewat media online (gambar 1), dan hasil cetakannya seperti gambar 3 (separuhnya sudah disobek petugas bandara di pintu masuk Gate No D6) :
Tiket Pesawat "Citilink"
gambar 3
Jika tiket telah tercetak, baca dulu dengan seksama data-data yang ada pada tiket terutama Gate/Pintu masuk pemberangkatan pesawat, pastikan semua data yang tercetak sudah benar. Di tiket saya tercetak Gate No : D6.
Setelah tiket tercetak, berjalanlah masuk lebih dalam lagi dan lihatlah tanda panah/petunjuk arah Gate No dan ikuti saja sesuai Gate No yang tercetak di Tiket Pesawat anda, maka anda akan dituntun menuju tempat pemberangkatan pesawat. Di depan Gate/Pintu masuk pemberangkatan, terdapat tempat duduk untuk menunggu siapnya pesawat diberangkatkan, di sinilah diharuskan berada 1 jam sebelum jadwal keberangkatan pesawat. Perhatikan dengan baik, jika pesawat sudah siap, para penumpang akan dipersilahkan masuk lewat Gate No yang tercetak di tiket masing-masing. Jangan sungkan, jika tak tahu lebih baik tanyakan kepada petugas yang berada di Gate/Pintu masuk.
Melalui pintu masuk ini, semua barang harus di periksa menggunakan sinar X, ikat pinggang pun harus dilepas dan harus melalui pemeriksaan sinar X. Sebenarnya tidak dilepaspun tidak apa-apa, tetapi petugas nantinya kerepotan jika memeriksa ikat pinggang 1 per satu. Saat di sini, saya tidak melepas ikat pinggang karena kesulitan, saat memasang pun kesulitan. Saya menggunakan ikat pinggang Tactical berbahan plastik dengan lebar 4 cm seharga 30 ribu, jika berbau benda tajam tentunya tidak lolos sensor.
Oh ya.... jangan lupa siapkan KTP dan tiket yang dicetak tadi untuk diperiksa petugas bersamaan dengan pemeriksaan barang. Di pintu masuk jembatan (lorong) penghubung pintu pesawat dan ruang tunggu yang disebut garbarata, KTP dan tiket akan diperiksa kembali.
Setelah melewati Gate No : D6
gambar 4
Okey...... memasuki pintu masuk pesawat, anda tentunya akan disambut dengan keramahan pramugari-pramugara. Duduklah di tempat duduk sesuai dengan yang tercetak di tiket pesawat, maka dari itu simpan tiket pesawatnya baik-baik.
Sebelum take off, penumpang akan diberitahu kondisi cuaca di jalur terbang yang akan dilalui oleh pilot, dijelaskan pemakaian sabuk pengaman, oksigen, pelampung, dan tanggap darurat.
Pilot dan awak pesawat yang saya tumpangi ternyata suka berpantun, dan ini mencairkan suasana, saya bisa dibuat tertawa juga oleh mereka...... yaah cair. Lain pilot lain crew...... entahlah.
Semua sudah siap..... sang pilot akan membawa kita terbang. Jika sudah di atas, sesekali pilot memberitahukan kondisi cuaca dan penerbangannya kepada penumpang. Dengan melewati kondisi hujan sebentar di atas, semuanya terlewati baik-baik saja sampai dengan pendaratan di Semarang. Dalam pendaratannya Crew (pramugara) memberitahukan kepada penumpang bahwa penerbangan lebih cepat 45 menit dari biasanya .........waww.
Selesai sudah penerbangan kali ini, kita tinggal mengikuti petunjuk arah pintu keluar. Jika anda menitipkan barang bagasi, anda tinggal menunggu barang anda di atas ban berjalan.
Di luar pintu keluar banyak berbaris taxi, untuk saat ini bila akan menggunakan taxi menujulah loket penjualan tiket "Taxi Resmi" yang terlihat sederhana dan seadanya, anda akan dikenai tarif wilayah sesuai dengan tujuan anda. Siapkan uang pas 7.000 rupiah (berikan kepada supir taxi), karena anda akan dikenai biaya lagi untuk karcis parkir taxi saat keluar di "Gerbang keluar Bandara" sebesar 7.000 rupiah.
Selamat jalan dan selamat mencoba jika berkenan.